The Berkshire Mall – E-Commerce Indonesia 2024 diprediksi akan menembus angka Rp 1.026 triliun, sebuah pencapaian yang sangat signifikan. Salah satu faktor utama yang mendorong pertumbuhan pesat ini adalah tren live shopping, yang semakin populer di kalangan konsumen. Tren ini memanfaatkan siaran langsung (live streaming) untuk menjual produk secara real-time di platform marketplace maupun media sosial. Dalam laporan tahunan yang disusun oleh Google, Temasek, dan Bain & Company, disebutkan bahwa sektor e-commerce Indonesia kini menjadi kontributor terbesar dalam perekonomian digital Tanah Air, yang diperkirakan mencapai sekitar 90 miliar dolar AS pada 2024.
Menurut laporan e-Conomy SEA 2024, sektor e-commerce Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan pada tahun 2024, yaitu sekitar 11% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada 2023, total Gross Merchandise Value (GMV) untuk e-commerce di Indonesia diperkirakan sebesar 59 miliar dolar AS, dan angka tersebut terus melonjak tajam. Salah satu pendorong utama dari pertumbuhan ini adalah penerapan fitur video commerce, terutama live shopping.
Live shopping telah terbukti menjadi daya tarik bagi banyak konsumen karena memberikan pengalaman berbelanja yang lebih interaktif dan menghibur. Dengan menampilkan siaran langsung, penjual dapat lebih mudah mempromosikan produk dan menjelaskan fitur produk secara rinci. Hal ini membuat pembeli merasa lebih dekat dengan produk yang mereka incar. Fitur ini juga memberi kesempatan bagi konsumen untuk langsung membeli produk yang sedang ditampilkan selama siaran, yang tentunya meningkatkan tingkat konversi penjualan.
Fitur video commerce, yang mencakup live shopping, telah menjadi penggerak utama dalam sektor e-commerce Indonesia. Saat ini, kontribusi video commerce terhadap total sektor e-commerce Indonesia meningkat tajam. Nilainya dari 5 persen pada 2022 menjadi 20 persen pada 2024. Veronica Utami, Country Director Google Indonesia, menjelaskan bahwa video commerce kini menjadi strategi yang sangat penting bagi bisnis yang ingin berkembang. “Bagi semua bisnis, baik besar maupun kecil, video commerce, terutama live shopping, harus menjadi bagian integral dari strategi pemasaran mereka,” ujar Veronica.
Selain live shopping, tren ini juga memperlihatkan perkembangan pesat dalam jumlah video yang diunggah oleh kreator. Indonesia menjadi pasar dengan pertumbuhan tercepat dalam hal konten video. Tingkat Pertumbuhan Tahunan Kumulatif (CAGR) mencapai 16 persen dari 2022 hingga 2024. Ini menunjukkan bahwa semakin banyak kreator yang memanfaatkan platform video untuk memengaruhi konsumen dan mendorong mereka untuk berbelanja.
Selain live shopping, kreator konten juga memainkan peran penting dalam memajukan sektor e-commerce Indonesia. Laporan dari Google menunjukkan bahwa Indonesia memiliki jumlah kreator terbanyak di kawasan Asia Tenggara. Terutama di sektor gaming, makanan dan minuman, fashion, serta film. Kreator seperti Jess No Limit, yang memiliki lebih dari 50 juta subscriber, telah membuktikan bahwa konten kreatif dapat mendorong minat konsumen untuk berbelanja. Kreator yang menggunakan bahasa Indonesia untuk konten mereka juga menjadi peluang besar. Hal ini disadari perusahaan untuk membangun brand awareness dan menjalin kerjasama yang saling menguntungkan.
Dengan angka pertumbuhan yang sangat pesat ini, e-commerce Indonesia diperkirakan akan terus mendominasi sektor ekonomi digital. Terutama dengan adanya dukungan teknologi dan kreativitas dari berbagai pihak, termasuk kreator dan pelaku usaha di sektor video commerce.