The Berkshire Mall – Perjalanan terakhir Isak Andic, pendiri merek fashion global Mango, berakhir tragis pada Sabtu, 14 Desember 2024. Andic, yang dikenal sebagai salah satu pengusaha paling berpengaruh dalam dunia fashion, meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan saat menjelajahi Gua Collbato di dekat Barcelona, Spanyol. Kejadian tersebut terjadi saat Andic, yang berusia 71 tahun, sedang mendaki bersama putranya, Jonathan Andic. Dalam insiden tragis itu, Andic jatuh ke jurang sedalam 150 meter, yang akhirnya merenggut nyawanya.
Kematian Isak Andic mengejutkan dunia, tidak hanya karena prestasi besar yang telah ia capai dengan Mango, tetapi juga karena keberadaan sosoknya yang penuh dedikasi dalam dunia bisnis dan fashion. Selama hidupnya, Andic tidak hanya berhasil mendirikan dan mengembangkan Mango, tetapi juga meninggalkan jejak penting dalam industri fashion global. Kejadian tragis ini mengakhiri perjalanan hidup seorang miliarder yang telah banyak memberi kontribusi pada dunia bisnis dan mode.
Isak Andic, yang berusia 71 tahun, sedang menikmati petualangan dengan putranya, Jonathan Andic, di Gua Collbato, yang terletak di daerah pegunungan Salnitre, Spanyol. Namun, saat mendaki, Andic dilaporkan terpeleset dan jatuh ke dalam jurang sedalam 150 meter. Kejadian tragis ini terjadi pada sekitar pukul 13:00 waktu setempat. Setelah menerima laporan, pihak berwenang daerah Catalonia segera menanggapi dengan mengirimkan tim penyelamat, yang melibatkan helikopter, unit khusus, dan ambulans.
Pihak kepolisian Catalonia mengonfirmasi bahwa mereka menemukan jenazah Andic di lokasi kecelakaan setelah usaha penyelamatan yang dilakukan oleh tim penyelamat. Meskipun upaya maksimal telah dilakukan, nyawa Andic tidak dapat diselamatkan. Kematian Andic merupakan kehilangan besar bagi dunia bisnis, terutama bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan Mango dari awal berdirinya hingga menjadi salah satu merek fashion global.
“Simak juga: iPad Mini 7 2024 Resmi Hadir di Indonesia: Cek Harga dan Spesifikasinya!”
Isak Andic lahir di Turkiye pada tahun 1953 dan beremigrasi ke Spanyol pada 1960-an. Berbekal tekad dan visi, Andic memulai perjalanan bisnisnya di Barcelona dengan menjual kaos oblong bersulam tangan. Namun, puncak kesuksesannya tercapai setelah ia mendirikan Mango pada tahun 1984, bersama dengan saudaranya, Nahman Andic. Bisnis pakaian ini dimulai dengan satu toko di Barcelona, namun berkat inovasi dan model bisnis yang cerdas, Mango tumbuh pesat dan mulai berekspansi ke berbagai negara.
Seiring dengan berkembangnya perusahaan, Mango berhasil membuka lebih dari 3.000 gerai di lebih dari 120 negara. Brand ini dikenal dengan gaya busana yang trendi dan terjangkau, menjadikannya pilihan populer di kalangan konsumen global. Isak Andic tidak hanya dikenal sebagai seorang pengusaha sukses, tetapi juga sebagai sosok yang menginspirasi banyak orang dalam dunia fashion.
Menurut laporan Forbes, pada 2018 Andic dianugerahi gelar bangsawan oleh pemerintah Perancis sebagai penghargaan atas kontribusinya dalam dunia bisnis dan fashion. Pada saat kematiannya, kekayaan bersih Andic diperkirakan mencapai 4,5 miliar dolar AS, atau sekitar Rp 72 triliun. Merek Mango yang ia dirikan menjadi salah satu ikon industri fashion dunia. Keberhasilannya membuatnya dihormati sebagai salah satu pengusaha paling berpengaruh di dunia.
Kematian Isak Andic membawa duka mendalam, tidak hanya bagi keluarganya, tetapi juga bagi seluruh dunia bisnis, terutama industri fashion. Toni Tuiz, CEO Mango, mengonfirmasi kabar duka tersebut melalui pernyataan resmi. Ia menyampaikan rasa terkejut dan kesedihan mendalam atas kehilangan sosok Andic. “Dengan sangat menyesal kami mengumumkan kematian tak terduga Isak Andic, ketua non-eksekutif dan pendiri Mango, dalam sebuah kecelakaan yang terjadi Sabtu ini,” kata Tuiz, seperti yang dilansir dari The Guardian.
Sosok Andic dikenal sebagai pemimpin yang visioner dan rendah hati. Di bawah kepemimpinannya, Mango berhasil menjadi salah satu pemain terbesar di industri fashion global. Kehilangan Isak Andic membuat banyak pihak merasa kehilangan sosok yang tidak hanya berkontribusi besar dalam dunia bisnis, tetapi juga memiliki dampak sosial yang luas.
Isak Andic meninggalkan warisan yang luar biasa. Bukan hanya dalam bentuk kesuksesan bisnis Mango, tetapi juga dalam cara merek ini mempengaruhi dunia fashion. Keberhasilannya membangun sebuah merek yang dapat diterima oleh berbagai kalangan masyarakat, dari kalangan atas hingga masyarakat umum, menjadikan Mango sebagai simbol kesuksesan bisnis yang inklusif dan berkelanjutan. Meskipun Andic telah tiada, warisan dan pengaruh yang ia tinggalkan akan terus hidup melalui Mango dan dampaknya dalam industri fashion.
Kehilangan Isak Andic menandai berakhirnya babak penting dalam sejarah perjalanan Mango, namun inspirasi dari perjalanan hidup dan kesuksesan bisnisnya akan tetap dikenang oleh banyak orang di seluruh dunia.